Tradisi Musiman

Bismillahirrahmaanirrahiim,
Dengan berakhirnya Ramadhan di masa Pandemi ini, ada salahsatu kenangan dari anak-anak dan remaja yang melakukan kegiatan membangunkan sahur.

Tradisi Musiman-

Kata “baik" dipakai dalam arti yang berbeda-beda dalam masing-masing pernyataan dan perbuatan seseorang, seperti apa yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja yang membangunkan sahur di masa Pandemi Covid-19, dengan alunan musik dan lagu-lagu yang mereka bawakan tentu saja bisa membangunkan ibu-ibu untuk mempersiapkan makan sahur untuk keluarganya. Bisa dikatakan “baik” apa yang  dilakukan mereka ini tentunya bila dinilai oleh masyarakat yang tidak terganggu bahkan merasa terbantu dengan kehadiran mereka dalam membangunkan sahur.

Namun hal lain akan berbeda pandangan atas perilaku mereka ini bila dikaitkan dengan kondisi sekarang  yaitu masa pandemi covid-19 dimana anjuran pemerintah untuk physical distancing dan social distancing dalam upaya pencegahan virus corona, tidak dihiraukan oleh mereka bahkan cenderung menyepelekan anjuran pemerintah tersebut.
Apa yang dilakukan mereka bisa dikatakan "tidak baik" bahkan mengganggu ketertiban masyarakat seperti:
1. Dilakukan jam 2 dini hari dimana ada beberapa orang yang baru tidur hingga terganggu dengan aktivitas mereka.
2. Terganggu dengan musik dan suara mereka yang tidak beraturan karena caranya yang teriak-teriak dan alat yang digunakan seadanya.
3. Merasa terganggu dengan kerumunan mereka dimana seharusnya stay at home malah berjalan-jalan
4. Ada juga Masyarakat  yang merasa terganggu karena bagi mereka jam 2 dini hari adalah waktu istirahat mereka.

Dari beberapa pandangan tentang nilai baik atau tidak baiknya perilaku mereka ini yaitu cara membangunkan sahur dengan menggunakan lagu dan alat musik dimasa pandemi covid-19 penulis dapat menyimpulkan bahwa “Yang Baik” itu merupakan sesuatu yang didalamnya terdapat unsur yang bermanfaat bagi seseorang atau masyarakat. Namun dalam melihat unsur manfaat atas perilaku ini juga harus memperhatikan norma-norma di masyarakat bahkan bila dinilai banyak mudhoratnya maka perilaku ini cenderung termasuk perbuatan atau perilaku tidak baik karena banyak masyarakat yang terganggu dengan cara mereka dalam membangunkan sahur yang ribut tidak beraturan.

Demikian tulisan ini saya buat atas keprihatinan saya terhadap perilaku anak-anak dan remaja yang membangunkan sahur dimasa pandemi Covid-19 yang mengganggu ketentraman masyarakat, Semoga bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Tradisi Musiman"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel