Penelitian Ilmiah dan Penelitian Non Ilmiah

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Penelitian Ilmiah dan Penelitian Non Ilmiah-

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia dari masa ke masa menunjukkan perubahan dan
perkembangan. Perubahan dan perkembangan yang dimaksud
terlihat dalam cara berpikir, pandangan, karya budaya, serta
kemampuannya, Berbagai perubahan dan perkembangan tadi dimungkinkan oleh karena kemampuan jiwa manusia itu
sendiri. Berkat kemampuan jiwanya, manusia mampu mengembangkan sistem bunyi dan lambang-lambang (huruf dan angka) sehingga memungkinkan komunikasi dan
pencatatan. Dengan modal budaya itu, manusia bisa belajar dari apa yang ada di masa kini maupun terhadap apa yang ada di masa silam. Bisa belajar terhadap berbagai gagasan dan
pengalaman masa kini maupun masa lampau.
Manusia dengan kemampuan belajarnya, sudah tentu karena hasrat ingin tahunya, Semenjak dahulu kala, manusia sudah menunjukkan hasrat yang besar untuk mengetahui rahasia alam sekelilingnya. Bukan itu saja. Manusia juga berikhtiar untuk menguasai alam sekelilingnya.

Hasrat Ingin Tahu Manusia

Ilmu pengetahuan berawal pada kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro-cosmos). maupun alam kecil (micro-cosmos). Manusia sebagai anima rational dibekali hasrat ingin tahu. Sifat ingin tahu manusia telah dapat disaksikan sejak manusia masih kanak-kanak. Pertanyaan-pertanyaan seperti "apa ini", "itu apa" telah ke luar dari mulut kanak-kanak. Kemudian timbul pertanyaan "mengapa begini", "mengapa begitu", dan sebagainya. Bentuk-bentuk
pertanyaan seperti di atas itu juga telah ditemukan sepanjang
sejarah manusia. Manusia berusaha mencari jawaban atas
berbagai pertanyaan itu. Dari dorongan ingin tahu itu, manusia berusaha mendapatkan pengetahuan mengenai hal dipertanyakannya. Dalam sejarah perkembangan pikir manusia ternyata yang dikejar itu esensinya adalah pengetahuan yang benar, atau cara singkat disebut kebenaran.

Dua Pendekatan untuk Memperoleh Kebenaran

Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan kalau memperoleh
pengetahuan mengenai hal yang dipertanyakan. Dan pengetahuan yang diinginkan adalah pengetahuan yang benar Pengetahuan yang benar atau kebenaran memang secara inheren dapat dicapai manusia, baik pendekatan non-ilmiah maupun pendekatan ilmiah. 
Pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan perurutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar itu.  Namun, tidak semua orang melewati tertib pendekatan ilmiah itu untuk sampai kepada pengetahuan yang benar mengenai hal yang dipertanyakan. Bahkan di kalangan masyarakat banyak
pendekatan non-ilmiah yang banyak terjadi.

Pendekatan Non-Ilmiah

Ada beberapa pendekatan non-ilmiah yang banyak digunakan, yaitu: 
1. Akal sehat 
2. Prasangk
3. Intuitif
4.Penemuan kebetulan dan coba-coba
5. Pendapat otorita ilmiah dan pikiran kritis.

1. Akal Sehat (Common Sense)
Akal sehat dan ilmu adalah dua hal yang berbeda sekalipun dalam batas tertentu, keduanya mengandung persamaan.
Menurut contoh yang dikutip Kerlinger (1973 :3), akal sehat
adalah serangkaian konsep (concepts) dan bagan konseptual
(conceptual schemes) yang memuaskan untuk penggunaan
praktis bagi kemanusiaan. Konsep adalah kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus.
Bagan konsep adalah seperangkat konsep yang dirangkaikan dengan dalil-dalil hipotesis dan teoretis. Walaupun akal sehat yang berupa konsep dan bagan konsep itu dapat menunjukkan
hal yang benar, namun dapat pula menyesatkan. Satu contoh
misalnya akal sehat mengenai peranan hukuman dan ganjaran
dalam pendidikan. Pada abad ke-19, menurut akal sehat yang
diyakini oleh banyak pendidik, hukuman adalah utama dalam
pendidikan. Penemuan ilmiah ternyata membantah kebenaran
akal sehat tersebut. Hal penelitian dalam bidang psikologi dan pendidikan menunjukkan bahwa bukan hukuman yang merupakan alat utama dalam pendidikan, melainkan ganjaran.
Akal sehat banyak digunakan oleh orang awam dalam
mempersoalkan sesuatu hal.

2. Prasangka
Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh
kepentingan orang yang melakukannya. Hal yang demikian itu menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka.
Dengan akal sehat, orang cenderung mempersempit pengamatannya karena diwarnai oleh pengamatannya itu, dan cenderung mengambinghitamkan orang lain atau menyokong sesuatu pendapat. Orang sering tidak mengendalikan keadaan
yang juga dapat terjadi pada keadaan lain. Orang cenderung
melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebab-
akibat yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan akibat dari berbagai hal.
Dengan akal sehat orang cenderung ke arah pembuatan
generalisasi yang terlalu luas, yang lalu merupakan prasangka.

3. Pendekatan Intuitif 
Dalam pendekatan intuitif, orang menentukan "pendapat mengenai sesuatu berdasarkan atas "pengetahuan" yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atau yang memberikan penilaian tanpa didahului suatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar dipercaya. Di sini tidak terdapat langkah-langkah yang sistematik dan terkendali.

Metode yang demikian itu biasa disebut metode apriori. Dalil-dalil seseorang yang apriori cocok dengan penalaran belum tentu cocok dengan pengalaman atau data empiris.

4. Penemuan Kebetulan dan Coba-coba
Sepanjang sejarah manusia, penemuan secara kebetulan
itu banyak terjadi dan banyak di antaranya yang sangat berguna. Misalnya penemuan seorang penderita malaria pada kolam berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang tumbang. Walaupun penemuan secara kebetulan yang demikian itu dapat berguna, namun penemuan tersebut bukan
melalui pendekatan ilmiah. Penemuan secara kebetulan
diperoleh tanpa rencana, tidak pasti, serta tidak melalui langkah-langkah yang sistematik dan terkendali (terkontrol).
Penemuan coba-coba (trial and error) diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. Usaha coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha, usaha yang berikut biasanya agak lain, yaitu lebih maju daripada yang mendahuluinya. Penemuan secara kebetulan pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol

5. Pendapat Otoritas Ilmiah dan Pikiran Kritis
Otoritas ilmiah adalah orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau yang mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam sesuatu bidang cukup banyak. Pendapat mereka sering diterima tanpa diuji, karena dipandang benar. Adakalanya, atau bahkan sering, karena pendapat tersebut tidak berasal dari penelitian, melainkan hanya berdasarkan atas perkiraan logis. Kiranya jelas,  bahwa pendapat-pendapat sebagai hasil pemikiran yang demikian itu akan benar kalau premisnya benar.

Pendekatan Ilmiah

Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian ilmiah dan dibangun atas teori tertentu. Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah, yaitu penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasarkan data empiris. Teori itu dapat diuji dalam hal keajegan dan kemantapan internalnya, artinya iika penelitian ulang dilakukan orang menurut langkah-langkah yang serupa pada kondisi yang sama, akan memperoleh hasil yang ajeg (consistent), yaitu hasil yang sama atau hampir sama dengan hasil terdahulu.
Langkah-langkah penelitian yang teratur dan terkontrol itu telah terpolakan dan sampai batas tertentu diakui umum. Pendekatan ilmiah dan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai keyakinan pribadi, bias dan perasaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan objektif.

Dengan pendekatan ilmiah itu orang berusaha untuk kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan benar yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang menghendaki untuk mengujinya.


Tulisan ini saya kutip dari buku Prof. DR. H. Abdurrahmat Fathoni, M.Si. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, penerbit RINEKA CIPTA
Semoga ber

Belum ada Komentar untuk "Penelitian Ilmiah dan Penelitian Non Ilmiah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel