Teori Systematic Behavior (Hull)

Bismillahirrahmaanirrahiim, 
Sahabat, teori belajar selanjutnya adalah yang dikemukakan oleh clark C. Hull yaitu teori systematic behavior. mengemukakan bahwa suatu kebutuhan atau "keadaan terdorong" (oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi, ambisi) harus ada dalam diri seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan itu. Dimana teori tersebut perlu diketahui khususnya oleh saya sebagai pendidik anak usia.

Teori Systematic Behavior (Hull)-

Seperti halnya dengan Skinner, maka Clark C. Hull mengikuti jejak Thorndike dalam usahanya mengembangkan teori belajar. Prinsip-prinsip yang digunakan nya mirip dengan apa yang dikemukakan oleh para behavioris yaitu dasar stimulus-respon dan adanya reinforcement.

Clark C. Hull mengemukakan teorinya, yaitu bahwa suatu kebutuhan atau "keadaan terdorong" (oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi, ambisi) harus ada dalam diri seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperkuat atas dasar pengurangan kebutuhan itu. 

Dalam hal ini efisiensi belajar tergantung pada besarnya tingkat pengurangan dan kepuasan motif yang menyebabkan timbulnya usaha belajar itu oleh respon-respon yang dibuat individu itu. Setiap obyek, kejadian atau situasi
dapat mempunyai nilai sebagai penguat apabila hal itu dihubungkan dengan penurunan terhadap suatu keadaan deprivasi (kekurangan) pada diri individu itu; yaitu jika
obyek, kejadian atau situasi tadi dapat menjawab suatu kebutuhan pada saat individu itu melakukan respon.

Prinsip penguat (reinforcer) menggunakan seluruh situasi yang memotivasi, mulai dari dorongan biologis yang merupakan kebutuhan utama seseorang sampai pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang
(misalnya: uang, perhatian, afeksi, dan aspirasi sosial tingkat tinggi). Jadi, prinsip yang utama adalah: suatu kebutuhan atau motif harus ada pada seseorang sebelum belajar itu terjadi; dan bahwa apa yang dipelajari itu harus diamati oleh orang yang belajar sebagai sesuatu yang dapat mengurangi kekuatan kebutuhannya atau memuaskan kebutuhannya.

Dua hal yang sangat penting dalam proses belajar dari Hull ialah adanya incentive motivation (motivasi insentif)
dan drive stimulus reduction (pengurangan stimulus pendorong). Kecepatan berespon berubah bila besarnya hadiah (revaro) berubah.

Penggunaan praktis teori belajar dari Hull ini untuk kegiatan dalam kelas, adalah sebagai berikut:
1. Teori belajar didasarkan pada drive-reduction atau drive stimulus reduction.
2. Intruksional obyektif harus dirumuskan secara spesifik dan jelas.
3. Ruangan kelas harus diatur sedemikian rupa sehingga
memudahkan terjadinya proses belajar.
4. Pelajaran harus dimulai dari yang sederhana/mudah menuju kepada yang lebih kompleks /sulit.
5. Kecemasan harus ditim bulkan kemauan belajar.
6. Latihan harus didistribusikan dengan "hati-hati supaya tidak terjadi inhibisi. Dengan perkataan lain, kelelahan tidak boleh mengganggu belajar.
7. Urutan mata pelajaran diatur sedemikian rupa sehingga mata pelajaran yang terdahulu tidak menghambat tetapi justru harus menjadi perangsang yang mendorong belajar pada mata pelajaran berikutnya.

Demikian tulisan tentang teori systematic behavior semoga bermanfaat dan tentunya menambah wawasan bagi kita sebagai pendidik anak usia dini. Terimakasih


Belum ada Komentar untuk "Teori Systematic Behavior (Hull)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel