Perang Hadisul Ifki

Bismillahirrahmaanirrahiim, Assalaamu'alaikum Wr. Wb.
Sahabat pena, tulisan kali ini tentang perang yang terjadi pada masa Rasulullah yaitu Perang Hadisul Ifki yang merupakan perang berita yang disebabkan oleh sebuah fitnah.
Perang Hadisul Ifki-

Sejarah Perang Hadisul Ifki
Hadišul Ifki atau disebut sebagai berita bohong adalah sebuah peristiwa yang memiliki hu-bungan erat dengan seorang
istri Rasulullah saw., yaitu Aisyah r.a. la difitnah oleh seorang munafik bernama 'Abdullah bin Ubay.

1. Sebab-sebab terjadinya Perang Hadisul Ifki

Seperti telah disebutkan se-belumnya, dalam perang bani
Mustaliq, Rasulullah saw. mengajak Aisyah ikut serta. Dalam perjalanan pulang, mereka berkemah di sebuah tempat dan istirahat di akhir malam. Pada saat itu Aisyah keluar dari tandunya untuk buang air. Setelah selesai, Aisyah langsung kembali ke dalam tandunya. Akan tetapi, Aisyah baru sadar bahwa perhiasannya terjatuh dan tertinggal di tempat ia buang
air. Aisyah kemudian turun lagi dari tandunya dan kembali ke
tempat di mana perhiasannya tertinggal.

Saat Aisyah kembali dari pencariannya, ternyata rom-bongan Rasulullah saw. dan kaum muslimin telah pergi meninggalkan dirinya. Rupanya beberapa orang yang me-ngangkat tandu tersebut tidak menyadari bahwa Aisyah tidak ada di dalam tandunya. Akhirnya ia memutuskan untuk tetap tinggal dan menunggu di tempat itu. la berpikir jika rombongan Rasulullah saw. itu menyadari bahwa dirinya tidak ada, pasti mereka akan me-nyusulnya ke tempat itu.

Ketika menunggu, Aisyah ter-tidur di tempat itu. Tiba-tiba ia
terbangun karena mendengar suara yang datang dari seorang
sahabat Rasulullah saw. ber-nama Şafwan bin Mu'ațal. la
ditugaskan untuk berjalan di belakang rombongan pasukan
muslimin untuk memastikan bahwa tidak ada satu barang pun yang tertinggal di belakang.
Tanpa berbicara sepatah kata pun, Şafwan langsung
mendekatkan untanya untuk dinaiki oleh Aisyah. Şafwan sangat menghormati istri Rasulullah saw., dan tidak ingin berbicara dengan salah seorang keluarga beliau tanpa kehadiran beliau.

Keduanya berangkat menyusul rombongan Rasulullah saw
Şafwan menggiring untanya tanpa menoleh ke arah Aisyah
hingga akhirnya mereka menemukan rombongan pada waktu duha, saat matahari ber-anjak naik. Kedatangan Aisyah bersama Şafwan memunculkan fitnah di antara kaum muslimin. Fitnah tersebut disebarkan oleh seorang tokoh munafik yang ikut dalam rombongan, yakni 'Abdullah bin Ubay.

2. Peristiwa terjadinya Perang Hadisul Ifki

Kedatangan Aisyah dan Şafwan membuat 'Abdullah bin Ubay
gencar menyebarkan fitnah. la mengatakan bahwa antara Şafwan dan Aisyah terjalin hubungan yang tidak diper-bolehkan. Kaum muslimin di Madinah pun gempar dengan berita yang mereka dengar. Beberapa orang ada yang ter-hasut, seperti Mistah bin Ussah, Hasan bin Sabit, dan Hamnah bin Jahsy, sehingga sikap mereka pun berubah terhadap Aisyah. Beberapa lainnya tetap
yakin bahwa istri Rasulullah saw. tersebut adalah orang yang
jujur dan suci. Abdullah bin Ubay menyebarkan fitnah kepada kaum muslimin tentang Aisyah dan Şafwan.

Keadaan ini membuat Aisyah jatuh sakit karena jiwanya
terguncang dengan berita ter-sebut. Rasulullah saw. sendiri
terkejut ketika mendengar berita bohong tersebut. Beliau tidak langsung membenarkan atau mendustakan berita ter-sebut. Beliau lalu mamanggil 'Ali bin Abi Talib dan Usamah untuk dimintai pendapatnya mengenai berita tersebut. Keduanya berpendapat bahwa Aisyah adalah perempuan yang baik dan jujur. Rasulullah Saw, terus mencoba untuk menyelidiki peristiwa yang terjadi istrinya tersebut.

Hingga pada suatu hari, saat Rasulullah saw. berkunjung ke
rumah Abu Bakar, Allah Swt. menurunkan wahyu-Nya tentang apa yang terjadi pada Aisyah, yakni Al-Qur'an surat An-Nür ayat 11-21. Wahyu tersebut menjelaskan bahwa Aisyah adalah perempuan yang suci. Berita yang telah menyebar di Madinah itu adalah sebuah kebohongan yang sangat keji. Rasulullah saw pun kemudian menyampaikan wahyu Allah Swt. tersebut kepada kaum muslimin sehingga Madinah kembali tenang.

Orang-orang yang telah ikut menyebarkan berita bohong.
seperti Misțah bin Ussah, Hasan bin Šabit, dan Hamnah bin
Jahsy kemudian mendapat hu-kuman berdasarkan wahyu Allah Swt. dengan didera sebanyak 80 kali. 'Abdullah bin Ubay tidak mendapatkan hu-kuman ini karena dianggap bukan sebagai seorang muslim.

Demikianlah sejarah Perang Hadišul Ifki. Perang ini memang
bukan perang secara fisik, melainkan perang berita yang
disebabkan oleh sebuah fitnah. Namun, akhirnya perang berita
tersebut dapat diatasi dengan turunnya wahyu Allah Al-Qur'an
surat An-Nūr (24) ayat 11-21.

3. Mengambil Ibrah terjadinya Perang Hadisul Ifki

Dari peristiwa Perang Hadisul Ifki, kita dapat mengambil ibrah, di antaranya sebagai berikut:
a. Menyebarkan fitnah merupa-kan tindakan keji yang dapa
mencemarkan atau merusak nama baik orang yang difitnan.
b. Ketika mendapatkan sebuah berita yang belum tentu ke-benarannya, sebaiknya kita mencari tahu kebenaran berita
tersebut agar tidak salah mengambil sikap atau ke-putusan.
c. Fitnah dapat menimbulkan prasangka buruk dan memecah
belah persatuan.
d. Penyebar fitnah akan men-dapat balasan buruk dari Allah Swt.
e. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan

Demikian sahabat, perang Hadisul ifki, semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa ini.

Belum ada Komentar untuk "Perang Hadisul Ifki"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel