Perang Khandaq

Bismillahirrahmaanirrahiim, Assalaamu'alaikum Wr. Wb.
Sahabat pena, tulisan kali ini  perang Khandaq yaitu dimana parit menjadi salahsatu taktik perang dalam melawan pasukan Quraisy dan sekutunya.



Perang Khandaq-

Sejarah Perang Khandaq
Khandaq berarti parit. Perang Khandaq adalah perang umat
Islam melawan pasukan sekutu yang terdiri atas bangsa Quraisy,
Yahudi, dan Gatafan. Oleh karena itu, Perang Khandaq disebut juga Perang Ahzab, artinya perang gabungan. Perang ini terjadi pada bulan Syawal 5 Hijriah atau tahun 627 Masehi.

1. Sebab-sebab terjadinya Perang Khandaq

Pengusiran yang dilakukan oleh Rasulullah saw. terhadap
kaum Yahudi Bani Nadir menyisakan rasa dendam yang sangat mendalam bagi orang-orang Yahudi dari Bani Nadir dan Bani Wa'il.
Mereka merasa sakit hati karena mereka tidak diperboleh kan lagi tinggal di Madinah. Mereka berencana ingin menghancurkan umat Islam di Madinah.

2. Peristiwa terjadinya Perang Khandaq

Mengetahui kemenangan pasu-kan Quraisy atas pasukan kaum muslimin di Madinah dan janji Abu Sufyan untuk berperang
lagi setahun berikutnya, maka orang-orang Yahudi dari Bani Nadir dan Bani Wa'il datang ke Mekah untuk mengajak para pemimpin Quraisy memerangi kaum muslimin di Madinah. Ajakan ini pun disambut baik oleh para pemimpin Quraisy.
Tokoh-tokoh Yahudi itu belum puas dengan usahanya, lalu
mereka datang kepada Bani Gatafan dan beberapa kabilah Arab lainnya untuk bergabung menghancurkan umat Islam. 

Dengan penuh semangat, ajakan itu pun di terima oleh mereka. Kemudian berangkatlah 10.000 pasukan kafir Quraisy menuju Madinah yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Berita mengenai rencana penyerangan yang akan dilaku-kan oleh beberapa kabilah itu terdengar oleh Rasulullah saw
kaum muslimin di Madinah, Kemudian Rasulullah saw. mengajak para tokoh muslimin di Madinah untuk ber-musyawarah. Atas saran Salman Al-Farisi, Rasulullah saw. akhirnya memutuskan untuk membuat parit dalam meng-hadapi pasukan gabungan
tersebut.

Rasulullah saw. dan 3000 pasukan kaum muslimin mem-buat parit sepanjang jalan masuk ke Madinah. Peristiwa ini adalah peristiwa pertama yang menjadikan parit sebagai alat atau taktik perang di Arab.
Setelah parit selesai dibuat, tak lama pasukan musyrikin tiba
di kota Madinah. Mereka terkejut melihat lubang yang ada didepan mereka. Sejak awal mereka berpikir bahwa mereka akan langsung menyerang kota Madinah dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di dalamnya dalam waktu singkat. Namun,perkiraan mereka mele-set. Sebuah parit telah meng-halangi mereka untuk masuk ke dalam kota Madinah. Meng-hadapi situasi seperti itu, para pemimpin Quraisy akhirnya memutuskan membuat tenda untuk mengepung kaum muslimin, beberapa orang dari pasukan Quraisy mencoba untuk melompati parit dengan kudanya, namun usaha mereka gagal hingga terjatuh ke dalam parit. Ada yang berhasil melompati parit, namun 'Ali bin Abi Talib dan yang lainnya telah siaga dan berhasil menjatuhkan mereka dalam adu tanding. Beberapa orang lainnya men-coba menyeberangi parit de-ngan menuruni parit. Namun sebelum mereka naik, kaum muslimin melempari mereka dengan batu hingga mereka terluka, bahkan ada yang tewas. 

Akhirnya pasukan Quraisy hanya bisa mencoba untuk
melontarkan anak panah dari tempatnya ke kaum muslimin.
Akan tetapi, itu pun tak ada artinya karena kaum muslimin sudah mengantisipasinya. Situasi seperti ini semakin membingungkan pasukan kafir Quraisy dari berbagai kabilah itu.

Pada saat situasi yang sangat sulit, serangan lain muncul
dari pengkhianatan Bani Quraidah. Mereka adalah kaum Yahudi terakhir yang masih tinggal di dalam kota Madinah dan masih terikat perjanjian dengan Rasulullah saw. Mereka telah bersepakat dengan Huyayi bin Akhtab untuk menyerang kaum muslimin.
Kabar pengkhianatan Bani Quraidah itu dipastikan kebenarannya oleh Sa'ad bin Ubadah, Sa'ad bin Mu'az, 'Abdullah bin Rawahah,
dan Khawwat bin Jubair yang dikirim oleh Rasulullah saw.

Keadaan semakin sulit karena ternyata orang-orang munafik
memperlihatkan kemunafikkan nya dengan nyata dan mereka
mundur dari peperangan. Saat itulah turun wahyu berupa surat Al-Ahzāb ayat 10-13 yang menceritakan orang-orang munafik.

Pada saat itulah muncul seorang sahabat yang bernama Nu'man bin Mu'az dari Bani Gatafan di hadapan Rasulullah saw.
la telah masuk Islam tanpa sepengetahuan kaumnya dan ia pun memiliki hubungan yang baik dengan kaum Quraisy dan kaum Yahudi Bani Quraidah. Dengan seizin Rasulullah saw. Nu'man mencoba mengadu domba kaum Quraisy, Bani Gatafan, dan Bani Quraidah. Usaha Nu'man ternyata berhasil sehingga masing-masing tidak saling mempercayai lagi.

Di malam yang gelap, datanglah pertolongan dari Allah Swt.
kepada kaum muslimin. Tiba-tiba saja muncul angin topan yang menghancurkan tenda-tenda pasukan kafir. Kuda-kuda mereka resah dan berlarian ke sana kemari. Perbekalan mereka berupa ternak juga banyak yang mati. Hal ini membuat Abu Sufyan memutuskan untuk kembali ke Mekah. Begitu pula dengan Kabilah Gatafan, tidak ada satu orang pun yang tinggal di tempat itu.
Keesokan harinya, kaum muslimin melihat tanah yang
sebelumnya diisi oleh tenda-tenda pasukan kafir telah kosong tanpa seorang pun yang terlihat. Kaum muslimin sadar bahwa peperangan telah berakhir. Tentu saja hal ini membuat kaum Muslimin merasa bersyukur karena Allah Swt. telah memberikan
pertolongan kepada mereka. Sebaliknya, pasukan kafir gagal
menghancurkan kota Madinah.

3. Mengambil Ibrah terjadinya Perang Khandaq

Dari peristiwa Perang khandag, kita dapat mengambil beberapa ibrah, di antaranya sebagai berikut:

1. Rasulullah Saw. yang turun langsung membantu para sahabat menggali parit me-nunjukkan bahwa beliau adalah sosok pemimpin yang ber-tanggung jawab. 
2. Sikap tawakal merupakan sikap yang penting kita miliki
karena dengan sikap tawakal segala urusan menjadi
mudah.
3. Allah Swtpasti akan mem-berikan pertolongan kepada hambanya yang berjuang membela Islam.

Demikian sahabat kisah perang khandaq yang terjadi pada jaman Rasulullah Saw, semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa tersebut.

Belum ada Komentar untuk "Perang Khandaq"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel