Ibnu Sina seorang Ilmuwan yang memberikan sumbangan besar bagi kegemilangan peradaban Islam
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Sahabat, tulisan kali ini tentang seorang ilmuwan Islam yang terkenal dalam dunia kedokteran dengan karya-karyanya yaitu Ibnu Sina.
Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina/Ibnu Sina (370 H-428 H/ 980M-1037 M)
Abu Ali Al-Husain bin Abdullah bin Sina atau lebih dikenal Ibnu Sina sedangkan di dunia Barat, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avvicenna.
la lahir bulan Şafar 370 H/ Agustus 980 M di Ifsyina, suatu negeri kecil dekat Charmitan, Bukhara. Orang tuanya pejabat tinggi pada masa Dinasti Saman. Ibnu Sina dibesarkan di Bukhara.
Pada usia sepuluh tahun, ia sudah banyak mempelajari ilmu agama Islam dan berhasil menghafal Al-Quran. Dari Abu Abdellah Natili, Ibnu Sina belajar ilmu logika melalui buku Isagoge dan Porphyry,
Euclid dan A1-Magest Ptolemus. Setelah itu, ia mendalami
metafisika Plato dan Aristoteles.
Ibnu Sina mempelajari ilmu kedokteran kepada Isa bin Yahya, seorang ilmuwan Kristen.
Di usia 17 tahun, Ibnu Sina telah dikenal. sebagai dokter. la pernah mengobati Pangeran Nuh Ibnu Mansur sehingga pulih kembali kesehatannya. Sejak itu, Ibnu Sina mendapat akses untuk mengunjungi perpustakaan istana terlengkap, yaitu Kutub Khana.
Dalam dunia kedokteran, Ibnu Sina adalah ilmuwan Muslim pertama yang menemukan
peredaran darah manusia. Teorinya disempurnakan oleh William Harvey enam ratus tahun kemudian. Dia juga yang pertama kali mengatakan bahwa selama dalam kandungan, bayi mengambil makanannya lewat tali pusar. Dia pula yang mengawali praktek bedah dan penjahitan nya. Selain itu, ia terkenal sebagai dokter ahli jiwa yang kini disebut psikoterapi.
Ibnu Sina adalah ilmuwan yang rajin menulis. Karyanya berupa buku mencapai 200 judul,
yang mèliputi bidang filsafat, kedokteran, geometri, astronomi, teologi, filologi, dan
kesenian. Karya terbesarnya berjudul Al-Qanun fi at-Fibb. Buku ini merupakan kumpulan
pemikiran Yunani-Arab tentang kedokteran. Karya Ibnu Sina tersebut menjadi rujukan bagi
para mahasiswa kedokteran dari abad ke-12 sampai abad ke-17 M. Isinya antara lain
menjelaskan pembedaan mediastinum dengan pleurisy (pembengkakan pada paru-paru); mengenai kemungkinan penalaran penyakit phthisis (penyakit saluran pernafasan, terutama asma dan TBC) melalui pernafasan; dan penyebaran berbagai penyakit melalui air d
debu. Ibnu Sina juga memberikan diagnosa ilmiah tentang penyakit ancylostomisis (infeks usus kecil akibat cacing) dan menycbutkan cacing pita sebagai penyebabnya.
Secara keseluruhan, terdapat 170 jenis obat-obatan disebutkan dalam buku tersebut. Karya-karya Ibnu Sina lainnya adalah sebagai berikut:
1) Buku mengenai politik seperti: Risālah as-Siyasah, Fi Isbati an-Nubuwwah, Al-Arzāg,
2) Buku mengenai Tafsir seperti: Surah al-Ikhläs, Surah al-Falaq; Surah an-Nãs, Surah al-Mu'āwizatain; dan Surah al-A'lã.
3) Buku Psikologi seperti An-Najat.
4) Buku ilmu kedokteran selain Al-Qanun fi at-Tibb antara lain: Al-Urjuzah fi at-Țibt, Al-Adwiyyah al-Qalbiyyah, Kitābuhu al-Qaulãnī, Majmu'ah Ibnu Sinā al Kubrā, Sadidiyyah.
5) Buku tentang logika (mantīg) seperti: Al-Isyārat wa at-Tanbihāt, Al-Isyãquji, Mujiz, Kabīr wa Şagir
6) Buku tentang musik seperti Al-Musiqah.
7) Kitab Al-Mantīq (yang dihadiahkan untuk Abul Hasan Sahli).
8) Buku fisika seperti Fi Aqsami al-'Ulumi al-Aqliyyah.
9) Buku Qāmūs kl-'Arabi, terdiri atas lima jilid.
10) Buku filsafat seperti: As-Syifa', Hikmah al-Masyriqiyyi, Kitāb al-Insyāf, Danesh Nameh, Kitāb al-Hudūd, Uyün al-Hikmah, dan sebagainya.
Demikian biography singkat tentang seorang Ilmuwan Islam yaitu Ibnu Sina yang memberikan sumbangan besar dalam ilmu kedokteran.
Sumber:
Kemenag, Sejarah kebudayaan Islam
Belum ada Komentar untuk "Ibnu Sina seorang Ilmuwan yang memberikan sumbangan besar bagi kegemilangan peradaban Islam"
Posting Komentar