Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Bismillahirrahmaanirrahiim, 
Sahabat, berikut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu ada faktor dari dalam dan faktor dari luar. Berikut saya kutip dari buku psikologi pendidikan karangan Ngalim Purwanto.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar-

Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang me-
nimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Sampai di manakah perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor.

Adapun faktor-faktor itu, dapat kita bedakan menjadi dua golongan yaitu:
a. faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor individual
b. faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial.

Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: 
faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga /keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Kematangan/pertumbuhan

Kita tidak dapat melatih anak yang baru berumur 6 bulan untuk belajar berjalan. Andaipun kita paksa, tetap anak itu tidak akan dapat/sanggup melakukannya, karena untuk dapat berjalan anak memerlu kan kematangan potensi-potensi jasmaniah maupun rohaniah-nya.
Anak umur 6 bulan otot-otot dan tulang-tulangnya masih
lemah, berat badan dan kekuatan tenaganya belum ada keseimbangan yang harmonis, keberanian untuk mencoba-coba belum ada.
Demikian pula, kita tidak dapat mengajar ilmu pasti kepada
anak kelas tiga sekolah dasar, atau mengajar ilmu filsafat kepada anak-anak yang baru duduk di bangku sekolah menengah pertama. Semua itu disebabkan pertumbuhan mentalnya belum matang untuk menerima pelajaran itu. Mengajarkan sesuatu baru dapat      berhasil jika tarap pertumbuhan pribadi telah memungkinkannya; potensi-potensi jasmani atau rohaniínya telah matang untuk itu.

Kecerdasan/Intelijensi

Di samping kematangan, dapat tidaknya seseorang mempelajari
sesuatu dengan berhasil baik ditentukan/dipengaruhi pula oleh taraf kecerdasannya. Kenyataan menunjukkan kepada kita, meskipun anak yang berumur 14 tahun ke atas pada umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti. Demikian pula halnya dalam
mempelajari mata pelajaran dan kecakapan-kecakapan lainnya. Tidak semua anak pandai dalam bahasa asing, tidak semua anak pandai mema sak, dan sebagainya. Jelas kiranya bahwa dalam belajar kecuali kematangan, intelijensi pun turut memegang peranan.

Latihan dan Ulangan
Karena terlatih, karena seringkali mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya da pat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. Sebaliknya, tanpa latihan peng-
alaman-pengalaman yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang. Karena latihan, karena seringkali mengalami sesuatu, seseorang dapat timbul minatnya kepada sesuatu itu 
Makin besar minat makin besar pula perhat iannya sehingga memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya

Motivasi

Motivasi merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu. 
Motif lapar yang ada pada kucing percobaan Thorndike mendorong kucing itu berkali-kali sehingga akhirnya dapat "membuka" pintu tanpa melakukan perbuatan-perbuatan yang membabi-buta lagi. Motif intrinsik dapat men-
dorong seseorang sehingga aklhirnya orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Tak mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya, jika
ia tidak mengetahui betapa penting dan faedahnya hasil yang akan dicapai dari belajarnya itu bagi dirinya.

Sifat-sifat Pribadi Seseorang

Di samping faktor-faktor yang telah dibicarakan di atas, faktor
pribadi seseorang turut pula memegang peranan dalam belajar. Tiap-tiap orang mem-punyai sifat-sifat kepribadian nya masing-masing yang berbeda antara seorang dengan yang lain. Ada orang yang mempunyai sifat keras hati, berkemauan keras, tekun dalam
segala usahanya, halus perasaannya, dan ada pula yang sebalik-nya. 
Sifat-sifat kepribadian yang ada pada seseorang itu sedikit-
banyaknya turut pula mempengaruhi sampai di manakah hasil belajarnya dapat dicapai. Termasuk ke dalam sifat-sifat kepribadian ini ialah faktor fisik kesehatan dan kondisi badan.
Kecuali faktor-faktor pribadi yang bersifat individual, berhasil atau tidaknya belajar itu dipengaruhi pula oleh faktor-faktor dari luar yang kita sebut faktor sosial.

Keadaan Keluarga

Ada keluarga yang miskin, ada pula yang kaya. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tenteram dan damai tetapi ada pula yang sebaliknya, ada keluarga yang terdiri dari ayah-ibu yang terpelajar dan ada pula yang kurang pengetahuan. Ada keluarga yang mempunyai cita-cita tinggi bagi anak-anaknya, ada pula yang biasa saja. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai di
mana belajar dialami dan dicapai oleh anak-anak. Termasuk dalam keluarga ini, ada tidaknya atau tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan penting pula.

Guru dan Cara Mengajar

Terutama dalam belajar di sekolah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu menga jarkan pengetahuan itu kepada anak-anadk didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak.

Alat-alat Pelajaran

Faktor guru dan cara mengajarnya, tidak dapat kita lepaskan dari ada tidaknya dan cukup tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan
perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan
cara mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru
dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar anak-anak.

Motivasi Sosial
Karena belajar itu adalah suatu proses yang timbul dari dalam,
maka faktor motivasi memegang peranan pula. Jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak timbullah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Anak dapat menyadari apa gunanya belajar dan apa tujuan yang hendak dicapai dengan pelajaran itu, jika diberi perangsang, diberi motivasi yang baik dan sesuai. Motivasi sosial dapat pula timbul pada anak dari orang-orang lain di sekitarnya, seperti dari orang-orang tetangga, sanak saudara yang berdekat-
an dengan anak-anak itu, dan dari teman-teman sepermainan
dan sesekolahnya. Pada umum nya motivasi semacam ini di-
terima anak tidak dengan sengaja, dan mungkin pula tidak dengan sadar.

Lingkungan dan Kesempatan

Seorang anak dari keluarga yang baik, memiliki intelijensi yang baik, bersekolah di suatu sekolah yang keadaan guru-gurunya dan alat-alatnya baik, belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Masih ada faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Umpamanya karena jarak antara rumah dan sekolah itu terlalu jauh, memerlukan kendaraan yang cukup lama sehingga melelahkan. Banyak pula anak-anak yang tidak dapat belajar dengan hasil baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya, akibat tidak adanya kesempatan yang disebabkan oleh sibuknya pekerjaan setiap hari, pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta faktor-faktor lain terjadi di luar.

Demikian penjelasan mengenai faktor-faktor mengenai belajar  semoga bermanfaat khususnya bagi saya sebagai pendidik anak usia dini.

Belum ada Komentar untuk "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel