Perang Gatafan

Perang Gatafan-

Disebut Perang Gatafan karena perang ini terjadi di sebuah desa bernama Gatafan.

1.Sebab sebab terjadinya perang Gatafan

Perang ini dimulai ketika Rasulullah Saw mendengat berita bahwa kabilah Bani Muharib dan Bani Sa'labah bersatubmengumpulkan kekuatan untuk memerangi kaum muslimin di Madinah.
Mereka dipimpin oleh seorang laki-laki bernama Da'sur bin Al-Haris Al-Gatafani dari Bani Muharib yang berasal dari desa Gatafan, Rasulullah saw. pun kemudian menghimpun pasukannya hingga berjumiah 460 orang menuju Bani Muharib dan Bani Sa'labah.

Kedatangan Rasulullah saw. dan pasukannya tentu saja membuat Da'sur dan penduduknya ketakutan. Mereka telah mendengar bagaimana Rasulullah saw. dan pasukannya
mampu mengalahkan pasukan Quraisy yang besar dan dengan
persenjataan yang lengkap. Mereka pun tidak mau ambil resiko, mereka kemudian membuat keputusan untuk pergi meninggalkan tempat tinggal mereka, Mereka akhirnya lari ke puncak-puncak
gunung yang berada di sekitarnya.

Pada saat sampai di sebuah dusun yang bernama Zi Amara,
Rasulullah saw, dan pasukannya disambut dengan hujan yang
cukup lebat. Saat hujan reda, beliau menjemur pakaiannya di
bawah pohon sambil berbaring untuk beristirahat melepas Ielah. Saat itu beliau sengaja menyendiri agak berjauhan dengan pasukannya.

Rupanya ada beberapa orang dari Bani Muharib dan Bani Sa'labah yang tidak lari ke gunung. Mereka memata-matai
keadaan Rasulullah saw. dan pasukannya. Dengan segera  mereka menemui Da'sur dan memintanya agar mendatangi
Rasulullah saw. dan membunuh nya. Da'sur pun setuju untuk melakukannya karena memang dari awal la sangat membenci Rasulullah.

Dengan cara mengendap -ngendap dan menyamar kan penampilannya, Da'sur mendekat ke tempat di mana Rasulullah Saw. sedang ber baring di bawah sebuah pohon. Tanpa ada suara Da'sur meng hunus pedangnya sambil bergerak di belakang Rasulullah saw. Setelah berada sangat dekat dengan Rasulullah Saw. Da'sur pun meletakkan pedang nya di atas kepala Rasulullah Saw, sambil berkata, "Siapa yang akan melindungimu dari aku hai Muhammad?"
Rasulullah Saw, tidak terlihat kaget atau panik. Beliau dengan
tenang dan penuh keyakinan menjawab, "Allah." Mendengar hal itu, tiba-tiba saja tubuh Da'sur bergetar. Tangannya tak mampu lagi menggenggam pedangnya yang ia hunuskan ke kepala Rasulullah saw. hingga pedang itu pun jatuh ke tanah.
Rasulullah saw, mengambil pedang itu dan kini giliran beliau yang menghunus pedang dan mengarahkannya ke kepala
Da'sur. "Sekarang siapa yang akan melindungimu dari aku?"
Tanya Rasulullah saw. Dengan suara gemetar dan ketakutan,
Da'sur pun menjawab, "Tidak ada seorang pun."

Peristiwa itu membuat Da'šur sadar bahwa Muhammad
memang seorang Rasul Allah yang mulia. Tanpa ragu, Da'sur
pun kemudian bersyahadat dan beriman kepada Allah serta Rasul-Nya. Rasulullah saw. memaafkan sikap Da'sur ter sebut.
Akhirnya Da'sur pun kembali kepada kaumnya dan menyeru
agar mengikuti agama yang telah dibawa oleh Rasulullah saw.

3.Mengambil ibrah dari peristiwa perang Gatafan

Dari peristiwa Perang Gatafan, kita dapat mengambil
beberapa ibrah, di antaranya sebagai berikut.
a. Kekuatan Rasulullah saw. dan pasukannya yang dilandasi
keimanan disegani oleh musuh.
b. Keyakinan terhadap Allah yang kuat dapat menjadi perisai
diri bagi seseorang.
C. Sikap memaafkan dapat menarik simpati orang lain.


Belum ada Komentar untuk "Perang Gatafan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel